Welcome To SMK Negeri 1 Bintan | SKANSA

Login Member

Register | Forgot password?
AGENDA KEGIATAN
04 July 2024
M
S
S
R
K
J
S
30
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
LINK
Merakit PCRadio Skansa Bintan FMUjian Online Padamu NegeriPas SMKDapodikInfo tentang Olimpiadebuku sekolah elektronikedukasi
STATISTIK
  Visitors : 1114096 visitors
  Hits : 17058 hits
  Today : 146 users
  Online : 57 users
Administrator: pandawa55
Waka Kurikulum: nuraisyah
Waka Humas: hendrianto
SKANSA VOTE
Bagaimana Pendapatmu Tentang Ujian Nasional Online !!
Sangat Setuju
Setuju
Ya...Boleh lah
Belum Saatnya
  Lihat
Fitur apa yang paling anda sukai dalam Web ini?
Profil Sekolah
Info Sekolah
Konten Berita
Konten Artikel
Materi pelajaran
Video
  Lihat

Pendidikan Karakter, Perlukah ??


Tanggal : 09/03/2013, 14:55:42, dibaca 2335 kali.

Karakter sebagai suatu ’moral excellence’ atau akhlak dibangun di atas berbagai kebajikan (virtues) yang pada gilirannya hanya memiliki makna ketika dilandasi atas nilai-nilai yang berlaku dalam budaya (bangsa). Karakter bangsa Indonesia adalah karakter yang dimiliki warga negara bangsa Indonesia berdasarkan tindakan-tindakan yang dinilai sebagai suatu kebajikan berdasarkan nilai yang berlaku di masyarakat dan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa diarahkan pada upaya mengembangkan nilai-nilai yang mendasari suatu kebajikan sehingga menjadi suatu kepribadian diri warga negara.   

Proses pembelajaran Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa dilaksanakan melalui proses belajar aktif. Sesuai dengan prinsip pengembangan nilai harus dilakukan secara aktif oleh peserta didik (dirinya subyek yang akan menerima, menjadikan nilai sebagai miliknya dan menjadikan nilai-nilai yang sudah dipelajarinya sebagai dasar dalam setiap tindakan) maka posisi peserta didik sebagai subyek yang aktif dalam belajar adalah prinsip utama belajar aktif. Oleh karena itu, keduanya saling memerlukan.

Misalnya pada bidang Fisika, ada banyak hal yang bisa kita implementasikan dan kita integrasikan dalam pembelajaran, Pada materi pengukuran, nilai-nilai yang dikembangkan adalah kejujuran ilmiah, berarti kita sedang mengajarkan kepada siswa nilai-nilai kejujuran, siswa diajarkan bahwa menimbang harus dengan jujur, skala ukurnya sudah dikalibrasi, tidak berbohong, dan seterusnya.

Jadi masihkan kita mempertanyakan bahwa perlukan nilai-nilai ini dimasukkan dalam mata pelajaran kita masing-masing ? Maka jawabannya adalah SANGAT PERLU. Karena pendidikan adalah proses panjang, apa yang hari ini lakukan kepada peserta didik kita, akan kita lihat hasilnya beberapa tahun yang akan datang,. Bisa jadi apa yang diperlihatkan oleh petinggi di negeri ini, terutama mereka-mereka yang mengatasnamakan demi kepentingan rakyat, lalu dengan semena-mena menggunakan dan mngkorup uang rakyat, adalah hasil dari proses pendidikan yang dialami pada masa sekolah dulu,. 



Kembali ke Atas


BERITA LAINYA :

Silahkan Isi Komentar dari tulisan berita diatas
Nama
E-mail
Komentar

Kode Verifikasi
                

Komentar :

Pengirim : Sinta -  [araliatasha@yahoo.co.id]  Tanggal : 25/10/2013
Terima kasih atas informasi yang sungguh sangat penting ini.
http://bit.ly/H7yYSn


   Kembali ke Atas